Khotbah, Renungan Kristen, Bacaan Alkitab, Artikel, Berita

Rabu, 25 April 2012

PASKAH KRISTUS ADALAH BERITA KEHIDUPAN Bahan Bacaan Matius 28:1-10


Setelah penyaliban dan kematian Yesus, para murid dan perempuan-perempuan yang setia melayani Yesus tidak berani keluar rumah.  Ketakutan yang  memang beralasan karena  keberadaan mereka tidak dapat dilepaskan dengan sosok Yesus yang disalib oleh Orang-orang Yahudi dan tentara Romawi.  Peristiwa penyaliban Yesus dapat saja menyeret mereka pada bahaya bahwa mereka adalah pengikut-pengikut Yesus. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin merekapun menjadi target berikutnya dari para Imam, orang Yahudi dan penguasa Romawi. Mereka hanya menunggu apa yang akan terjadi setelah Yesus di salib dan mati.
Dan pada hari Minggu pagi itu,  Maria Magdalena dan Maria yang lain pergi menengok kubur dimana Yesus dikuburkan.  Apa yang terjadi? Ditengah perasaan yang tidak menentu, perasaan takut yang masih menyelimuti, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehadiran Malaikat Tuhan.  Malaikat Tuhan yang menyapa mereka,  “Janganlah takut….Ia tidak ada disini. Ia telah bangkit “ (ayat 5 dan 6).
Inilah berita yang mengejutkan dan membawa sukacita bagi mereka.  Tidak hanya berhenti sampai disitu, ketika mereka hendak bergegas meninggalkan kubur itu dalam keadaan takut namun bersukacita, Yesus menjumpai mereka dan berkata,  “Salam bagimu”, …. (Selamat atau Damai bagimu atau damai untukmu). Artinya apa?
Allah telah berdamai dengan manusia. Dan perempuan-perempuan ini menjadi saksi atas perdamaian itu. “Jangan takut….”. Perhatikan bahwa dalam perikop ini, kata TAKUT diulang sampai tiga kali. Ini menandakan bahwa Kebangkitan Kristus adalah melenyapkan ketakutan. Ketakutan yang disebabkan oleh dosa yang mengikat dan mengkungkungi umat manusia.

Peristiwa Kebangkitan adalah peristiwa dimana Allah didalam Kristus telah mengalahkan kematian dan dosa. Peristiwa dimana Allah memberi kedamaian bagi manusia. Damai akan terasa apabila pengampunan itu ia terima. Seseorang akan merasa damai apabila dia di beri keampunan.
Itulah sebabnya Ketakutan diubah menjadi damai dan orang dapat bersukacita.  Damai itu diberikan. Itulah sebabnya perempuan2 itu bergegas dengan penuh sukacita untuk meneruskan berita dan kesaksian Kebangkitan ini kepada seluruh murid. Berita yang membahagiakan. Berita yang membawa damai. Berita yang menghidupkan. Kalau sebelumnya mereka seperti mati, takut, tidak ada sikacita dan damai serta tidak bisa berbuat apa-apa setelah kematian Yesus, kini sukacita dan kehidupan baru mereka miliki.
Itulah berita Kebangkitan bagi kita. Allah didalam Kristus tidak ada lagi di kubur. Kini Dia telah bangkit mengalahkan cengkeraman ketakutan dan dosa. Dia memberikan sukacita dan hidup baru. Itulah yang kiranya harus terus menjadi berita bagi dunia. Berita yang terus dibawa oleh kita sebagai gereja. Sebuah berita yang menghidupkan.  Berita yang membawa damai dan sukacita.
Berita yang menghidupkan adalah berita yang bukan hanya milik satu atau dua orang saja (Dua perempuan itu saja) tetapi berita untuk semua orang. Ketika yang lain merasa hidupnya tidak berdaya lagi dan berarti lagi, berita ini diperdengarkan kepadanya.  Berita yang membawa damai dan sukacita itu seperti  yang sudah diumpamakan Yesus tentang pengampunan. Pengampunan akhirnya melahirkan kedamaian.

Peristiwa Paskah bagi kita sekarang ini, bukan hanya sekedar mengatakan bahwa kubur telah kosong. Tetapi itu harus menjadi kenyataan yang riil dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang percaya. Adalah bahwa, berita pendamaian, berita kehidupan yang membawa sukacita itu harus menjadi milik semua orang.
Menarik bahwa, berita ini pertama-tama di saksikan dan diperdengarkan kepada kaum perempuan.  Kaum perempuan yang meneruskan berita ini kepada yang lain. Rupanya Tuhan mau terus memakai Kaum perempuan untuk PERTAMA-TAMA menyampaikan berita ini dalam kehidupan nyata kita.  
Bagi kaum perempuan, sudahkah atau siapkah kita meneruskan berita ini kepada bapak-bapak dan keluarga kita dan orang-orang disekitar kita?. Berita yang menghidupkan untuk semua orang. Rupanya dalam konteks ini, Kaum perempuan menjadi yang pertama menyaksikan kebangkitan itu dan pertama dalam meneruskan berita yang menghidupkan ini. Dengan harapan, dari mulut para perempuanlah berita damai dan kehidupan itu didengar dan disaksikan oleh kaum yang lain.

Menarik pula bahwa konteks zaman itu kaum laki-laki adalah kaum yang posisinya lebih tinggi dari kaum perempuan dalam kehidupan masyarakat dan agama namun ternyata berita kebangkitan pertama-tama justru disaksikan oleh kaum perempuan. Hal lain pula bahwa dalam kondisi masyarakat yang lebih mengagungkan dan mempercayai berita dari kaum laki-laki justru berita kebangkitan dibawa oleh kaum perempuan. Dan dari merekalah berita itu terus menyebar dan menjadikan gereja bertumbuh dan kuat oleh karena berita tersebut.
Dengan demikian ternyata berita Paskah adalah berita yang meruntuhkan perbedaan “Klas Sosial” dalam masyarakat. Berita Paskah  adalah berita yang mengingatkan dengan keras bahwa kaum perempuanpun adalah kaum yang juga terlibat untuk memberitakan kehidupan. Kaum yang ikut menggerakkan sejarah gereja dan dunia. Kaum perempuanpun dipakai Tuhan dalam rencana dan karya-karya Allah.
Paskah mencelikkan mata kita semua, ternyata berita kebangkitan adalah diperuntukkan oleh semua orang, Bangsa, kelamin, Ras dan Klas social. Berita Paskah mengajak semua orang untuk bergandengan tangan dalam kasih demi menghadirkan kehidupan bersama.
Selamat Paskah. Kristus sudah bangkit, Haleluyah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar